Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kumpulan Pembahasan Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik

 Assalamualaikum

Salam Sejahtera Sahabat Semua.

Alhamdulillah ini ada informasi yang menggembirakan untuk kita semua terutama untuk para Kepala Madrasah/RA dan guru Madrasah/RA bahwa ada pelatihan pintar di periode II bulan September 2024

Pendaftaran : 10-12  Sept 2024
Pelatihan.     : 13- 17 Sept 2024


Kumpulan Pembahasan 
Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik
HATI-HATI SOAL SELALU DIACAK!!!!

Modul Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
No 1 dari 5 Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
soal Apa saja permasalahan yang termasuk dalam persoalan Dimensi Kebangsaan yang menjadi variabel pemantauan dalam Religiosity Index 2023: 
A. Politik identitas 
B. Konflik sosial antar umat beragama 
C. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah agama lain 
D. Penolakan tempat ibadah dan / atau kegiatan ibadah dalam satu agama 

No 2 dari 5 Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
Pada tahun 2022, telah terjadi penolakan seorang pendeta di Gereja HKBP Pabrik Tenun di kota Medan, Sumatera Utara. Penolakan tersebut bahkan mengakibatkan puluhan jemaat gereja diamankan oleh Polisi. Kasus ini termasuk dalam kasus Dimensi dan Variabel apa menurut Religiosity Index 2023: 
A. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah dalam satu agama. 
B. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah agama lain. 
C. Konflik sosial antar umat beragama. 
D. Konflik sosial antar umat beragama. 

No 3 dari 5 Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
Apa saja permasalahan yang termasuk dalam persoalan Dimensi keagamaan yang menjadi variabel pemantauan dalam Religiosity Index 2023: 
A. Politik identitas 
B. Separatisme 
C. Konflik sosial antar umat beragama 
D. Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme. 

No 4 dari 5 Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
Pada tahun 2021, ada video seorang biksu yang harus membacakan surat bahwa dia siap pergi pergi meÄŸinggalkan tempat tinggal sendiri dan berjanji untuk tidak melakukan peribadatan bersama Umat Budha di kediamannya di Tangerang Selatan. Menurut anda, kasus tersebut masuk dalam dimensi dan variabel apa dalam Religiosity Index 2023: 
A. Dimensi Kebangsaan, variabel Politik Kebangsaan. 
B. Dimensi Kebangsaan, variabel Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme. 
C. Dimensi Keagamaan, variabel Separatisme. 
D. Dimensi Keagamaan, variabel Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah agama lain. 

No 5 dari 5 Materi 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial
Pembangunan mesjid Muhammadiyah di Bireuen, Aceh oleh masyarakat lokal di tahun 2022 termasuk dalam kasus Dimensi dan Variabel apa manurut Religiosity Index 2023: 
A. Dimensi Keagamaan, variabel Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan dalam satu agama. 
B. Dimensi Keagamaan, variabel Separatisme. 
C. Dimensi Kebangsaan, variabel Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme. 
D. Dimensi Kebangsaan, variabel Politik Kebangsaan. 

Modul Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial
No. 1 dari 5 Soal Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial 
Apa yang dimaksud dengan Rencana Taktis skema Negosiasi Konflik Sosial? 
A. Kesepakatan terakhir yang dapat diterima 
B. Pilihan terbaik yang tersedia jika negosiasi gagal mencapai kesepakatan 
C. Langkah dan strategi untuk mendapatkan kesepakatan para pihak yang berkonflik
D. Skema Plan B apabila negosiasi mengalami jalan buntu 

No. 2 dari 5 Soal Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial 
Apa yang dilakukan mediator dalam proses negosiasi? 
A. Memihak pada satu pihak 
B. Mengadakan pembicaraan secara terpisah dengan masing-masing pihak 
C. Mengabaikan kepentingan kedua belah pihak 
D. Menjembatani kedua belah pihak

No. 3 dari 5 Soal Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial 
Apa yang dimaksud dengan negosiasi dalam konflik sosial? 
A. Penyelesaian konflik tanpa intervensi mediator 
B. Proses mencapai persetujuan melalui kompromi
C. Proses konflik tanpa resolusi 
D. Proses mencari akar permasalahan dalam konflik 

No. 4 dari 5 Soal Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial 
Mengapa pemahaman kepentingan para pihak yang sedang berkonflik itu pendting dalam negosiasi? 
A. Untuk mengidentifikasi titik lemah 
B. Untuk menciptakan kesempatan kolaborasi dan solusi yang berkelanjutan
C. Untuk menekan pihak lain 
D. Untuk mengetahui siapa yang harus dihindari 

No. 5 dari 5 Soal Materi 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial 
Apa yang menjadi tujuan utama dari negosiasi dalam mitigasi konflik sosial? 
A. Memburuknya konflik 
B. Mencapai pemahaman dan rekonsiliasi
C. Menjadi pemenang mutlak dalam konflik 
D. Menunda konlik

Modul Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik
No 1 dari 5 Soal Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik 
Sumber informasi primer yang dapat dijadikan sumber utama analisa sebuah konflik adalah: 
A. Jurnal Ilmiah 
B. Data wawancara 
C. Artikel berita 
D. Laporan penelitian sebelumnya

No 2 dari 5 Soal Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik 
Dalam menganalisa kualitas informasi, ada empat variabel utama yang harus dinilai. Apa saja variabel tersebut, kecuali? 
A. Data Pemerintah
B. Kualitas informan 
C. Kronologi dan dokumentasi 
D. Kejelasan informasi 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik 
Informasi yang tidak berkualitas akan berakibat pada analisa konflik yang keliru. Apa saja indikator yang membuat informasi tersebut tidak layak dijadikan acuan? 
A. Narasumber yang menjadi saksi langsung kejadian 
B. Ada dokumentasi 
C. Fakta dan bukti yang jelas 
D. Inkonsistensi kronologi

No 4 dari 5 Soal Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik 
Seorang informan dinilai layak dijadikan acuan dalam memperoleh informasi yang baik apabila dia memiliki indikator sebagai berikut, kecuali: 
A. Kredibilitas dan pengetahuan yang mendalam 
B. Konsisten dengan kronologi kejadian 
C. Dapat berkomunikasi dengan jelas 
D. Subjektif

No 5 dari 5 Soal Materi 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik 
Sumbser informasi sekunder yang dapat dijadikan sumber analisa sebuah konflik adalah: 
A. Dokumentasi langsung kejadian 
B. Artikel berita yang kredibel 
C. Data Pemerintah
D. Data Survey

Modul Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik
No 1 dari 5 Soal Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik 
Salah satu bagian yang harus menjadi ruang kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertikai adalah Fakta yang Disepakati. Apa yang dimaksud dengan Fakta yang Disepakati tesebut? 
A. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan 
B. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan 
C. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi
D. Sekumpulan norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai bersama yang dimiliki oleh kedua belah pihak 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik
Dari keempat variabel dalam Island of Agrrement, variabel mana saja yang harus ditemukan dan wajib dijadikan sebagai alat negosiasi dalam mengupayakan perdamaian antara pihak yang bertikai? 
A. Fakta yang Disepakati dan Norma Konvergen
B. Fakta yang Diperbedatkan dan Fakta yang Disepakati 
C. Norma Divergen dan Norma Konvergen 
D. Fakta yang Diperdebatkan dan Norma Divergen 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik 
Dalam menganalisis Island of Agreement, ada yang dinamakan dengan Norma Divergen. Apa yang dimaksud dengan Norma Divergen tersebut? 
A. Norma-norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai konvergen, atau nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai 
B. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi 
C. Sekumpulan informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan 
D. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan

No 4 dari 5 Soal Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik 
Salah satu norma yang harus dicari dan sama-sama dimiliki para pihak yang berkonflik adalah Norma Konvergen. Apa yang dimaksud dengan Norma Konvergen tersebut? 
A. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk dialog dalam mencari solusi 
B. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan 
C. Nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai
D. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik 
Dalam konflik akan selalu ada fakta-fakta yang saling berbeda antara pihak-pihak yang bertikai. Lalu apa definisi dari fakta yang diperdebatkan tersebut? 
A. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi 
B. Norma-norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai konvergen atau nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai 
C. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan 
D. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebihdahulu dengan bukti faktual di lapangan


Modul Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik 
No 1 dari 5 Soal Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik
Risk Map atau Peta Risiko dalam Religiosity Index dibangun dari dua dimensi besar, yaitu Dimensi Agama dan Dimensi Kebangsaan. Indikator pembangun kedua dimensi tersebut adalah Negative Peace dan Positive Peace. Indikator Negative Peace apa yang termasuk dalam Dimensi Keagamaan? 
A Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi keagamaan 
B Adanya diskriminasi oleh pemerintah daerah
C Adanya kemampuan dan kemauan dari aparat penegak hukum dalam menangani konflik sosial berdimensi keagamaan 
D Adanya khotbah/pengajian / pendidikan keagamaan yang mengajarkan penghormatan dan perlindungan antarumat beragama 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik 
Dibawah ini adalah indikator Positive Peace dalam Dimensi Kebangsaan. Kecuali: 
A Adanya masyarakat / Ormas yang bekerja sama dengan kelompok radikal, ektrimis, teroris, separatis, anti-pemerintah atau pengusung politik identitas
B Adanya khotbah/pengajian / pendidikan keagamaan yang mengajarkan cinta tanah air, memperkuat komitmen kebangsaan dan persaudaraan sesama anak bangsa 
C Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi kebangsaan 
D Adanya kegiatan organisasi keagamaan dalam memitigasi persoalan konflik sosial berdimensi kebangsaan 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik Indikator 
Di bawah ini merupakan indikator positive peace dalam dimensi keagamaan Religiosity Index, kecuali: 
A Adanya kemampuan dan kemauan dari aparat penegak hukum dalam menangani konflik sosial berdimensi keagamaan 
B Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi keagamaan 
C Adanya kegiatan organisasi keagamaan dalam memitigasi persoalan konflik sosial berdimensi keagamaan 
D Adanya sidus konflik sosial berdimensi keagamaan yang berulang

No 4 dari 5 Soal Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik 
Berikut di bawah ini yang termasuk Indikator Negative Peace pembangun Dimensi Kebangsaan dalam Religiosity Index: 
A Adanya diskriminasi oleh masyarakat terhadap penganut agama tertentu 
B Adanya khotbah/pengajian/pendidikan keagamaan yang mengajarkan cinta tanah air, memperkuat komitmen kebangsaan dan persaudaraan sesama anak bangsa 
C Adanya pemblaran dan/atau ketidakberdayaan aparat negara dan/atau masyarakat dalam menghadapi kelompok radikal, ektrimis, teroris, separatis, anti-pemerintah atau pengusung politik identitas
D Adanya khotban/pengajian/pendidikan keagamaan yang mengajarkan penghormatan dan perlindungan antarumat 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik 
Dalam mengukur Likelihood atau kemungkinan terjadinya sebuah konflik dalam Religiosity Index, ada variabel yang bernama Factual Trend. Berikut di bawah ini salah satu indikator yang termasuk Factual Trend: 
A Keterlibatan armas agama dalam menjaga kerukunan semakin kuat dan berpengaruh 
B Kondisi terkini para pihak yang pernah bertikai semakin membaik, dan rekonsiliasi berjalan lancar
C Adonya Pelajaran agama tentang toleransi agama yang berbeda 
D Adanya Pelajaran agama tentang menghormati aliran yang berbeda

Modul Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
No 1 dari 5 Soal Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
Stakeholder Map terdiri dari empat kuadran, yaitu: Kuadran Tokoh Utama; kuadran Tokoh Berpengaruh; Kuadran Tokoh Rujukan; dan Kuadran Dalam Pantauan. Stakeholder seperti apa yang masuk dalam kategori Tokoh Dalam Pantauan: 
A. Adalah individu yang memiliki kepentingan tinggi dalam konflik, namun tidak memberi pengaruh besar dalam siklus konflik.Umumnya mereka tidak memiliki otoritas besar, dan modal sosial yang rendah di masyarakat. Biasanya mereka paling berisik karena berusaha meningkatkan pengaruhnya. 
B. Adalah individu yang tidak terpengaruh / tidak berkepentingan dalam konflik, namun memiliki pengaruh besar dalam deeskalasi / eskalasi konflik. Tim Negosiator umumnya membutuhkan usaha lebih besar guna menarik mereka untuk terlibat dalam mitigasi konflik. Karena itu penting untuk menemukan cara yang efisien supaya membuat mereka tertarik 
C. Adalah individu yang tidak terpengaruh / punya kepentingan dalam konflik, dan juga tidak punya kekuatan dan kontrol dalam menyelesaikannya
D. Adalah individu yang terpengaruh (Langsung, maupun tidak langsung) dengan konflik. Umumnya mereka mudah diidentifikasi karena individu tersebut bisa jadi memiliki jabatan dan kewenangan dalam mengambil keputusan, dan/atau memiliki wibawa / modal sosial yang tinggi di masyarakat. 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
Variabel kedua penyusun Stakeholder Map adalah Level Pengaruh (Level of Influence) Apa definisi dari Level tersebut?: 
A. Penilaian dari berapa besar keterlibatan, ketertarikan, kepentingan dari seorang individu dalam perselisihan / konflik yang sedang terjadi. Semakin tinggi kepentingannya, maka semakin sering stakeholder tersebut terlibat dalam berbagai event dalam perselisihan tersebut. 
B. Sebuah rangkaian analisa dari mulai identifikasi, pemetaan, dan penentuan klasifikasi stakeholder dalam sebuah konflik. 
C. Level kemampuan stakeholder dalam mengubah atau bahkan menghentikan konflik apabila telah terjadi. Level pengaruh tersebut bisa dilihat dari kewenangan, kewibawaan sosial, dan modal sosial yang mereka miliki di masyarakat
D. Level mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul kontlik Mungkin terdapat ketegangan hubungan di antara beberapa pihak dan/atau keinginan untuk menghindari kontak satu sama lain dalam tahap ini 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
Dalam menganalisa Stakeholder Map, atau pemangku kepentingan dalam konflik di suatu daerah, diperlukan pemahaman yang jelas tentang klasifikasi Stakeholder. Dalam UU No.7 Tahun 2012 klasifikasi pemangku kepentingan dibagi manjadi dua klasifikasi. Berikut di bawah ini pemangku kepentingan yang termasuk dalam klasifikasi Unsur masyarakat: 
A. Komandan Satuan Unsur TNI 
B. Tokoh dari pihak yang berkonflik
C. Kementerian/Lembaga terkait 
D. Gubernur/walikota /Bupati 

No 4 dari 5 Soal Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
Berikut dibawah ini yang termasuk unsur pemerintah yang harus dilibatkan dalam mitigasi konflik di suatu daerah: 
A. Pegiat Perdamaian 
B. Tokoh dari pihak yang berkonflik 
C. Unsur Pemda Satgas penyelesaian konflik
D. Tokoh Agama 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik 
Stakeholder Map atau Peta Pemangku Kepentingan disusun dari dua variabel utama yaitu Level Kepentingan (Level of Interest) dan Level Pengaruh (Level of Influence). Apa yang dimaksud dengan Level Kepentingan?: 
A. Sebuah rangkaian analisa dari mulai identifikasi, pemetaan, dan penentuan klasifikasi stakeholder dalam sebuah konflik. 
B. Penilaian dari berapa besar keterlibatan, dan ketertarikan dari seorang individu dalam perselisihan / konflik yang sedang terjadi. Semakin tinggi ketertarikannya, maka semakin sering stakeholder tersebut terlibat dalam berbagai event di perselisihan tersebut
C. Level mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik Mungkin terdapat ketegangan hubungan di antara beberapa pihak dan/atau keinginan untuk menghindari kontak satu sama lain pada tahap ini. 
D. Level kemampuan stakeholder dalam mengubah atau bahkan menghentikan konflik apabila telah terjadi. Level tersebut bisa dilihat dari kewenangan kewibawaan sosial dan modal sosial yang mereka miliki

Modul Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
No 1 dari 5 Soal Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
Ada salah satu aplikasi dalam memvisualisasikan Stakeholder Network yang menggunakan Social Network Analysis. Aplikasi apakah yang dimaksud?: 
A. Gephi
B. HTML 
C. DNS 
D. Power Point 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
Stakeholder Network menggunakan Social Network Analysis (SNA) sebagai teknis analisis data. Dalam SNA terdapat tiga matriks dalam menghitung derajat hubungan antar stakeholder. Salah satu matriks tersebut mengukur jarak antar stakeholder dalam suatu jaringan. Semakin kecil jarak tersebut maka semakin tinggi nilai matriksnya. Matrkis apakah yang dimaksud? 
A. Closeness Centrality
B. Betweeness Centrality 
C. Degree Centrality 
D. Eigenvector Centrality 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
Stakeholder Network atau Jejaring Pemangku Kepentingan dalam konflik sosial di suatu daerah mutlak dilakukan agar mitigasi konflik dapat dilakukan secara efisien dan tepat. Definisi seperti apa yang tepat dalam menjelaskan konsep Stakeholder Network tersebut?: 
A. Adalah Metriks ini mengukur seberapa penting atau berpengaruh suatu stakeholder dalam jaringan. Metrik ini mengukur jumlah hubungan atau koneksi (degree) yang dimiliki oleh stakeholder dalam jaringan. Semakin banyak stakeholder yang terhubung dengan stakeholder lainnya, maka semakin tinggi pula nilai Degree Centrality-nya. 
B. Jaringan hubungan atau interaksi antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) dalam sebuah organisasi atau sebuah kasus. Pihak-pihak tersebut dapat berupa individu, kelompok, atau entitas seperti perusahaan, lembaga pemerintah, atau masyarakat
C. Metrik yang mengukur seberapa cepat atau mudah suatu stakeholder dapat mencapaistakeholder lainnya dalam Jaringan. Semakin kecil jarak antara stakeholder, maka semakin tinggi nilai Closeness Centrality-nya. 
D. Metrik yang mengukur seberapa banyak suatu stakeholder berada pada jalur komunikasi atau interaksi antara stakeholder lain dalam jaringan Suatu stakeholder dengan nilai Betweenness Centrality yang tinggi dianggap sebagai mediator atau penghubung antara stakeholder lain dalam jaringan 

No 4 dari 5 Soal Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
Ada beberapa matriks yang dihitung dalam Social Network Analysis. Berikut di bawah ini matriks tersebut kecuali: 
A. Edge Centrality
B. Betweeness Centrality 
C. Closeness Centrality 
D. Degree Centrality 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik 
Salah satu matriks dalam Social Network Analysis adalah mengukur seberapa banyak satu stakeholder terhubung pada jalur komunikasi atau interaksi antara dua stakeholder atau lebih dalam satu jaringan. Matriks apakah yang dimaksud?: 
A. Betweeness Centrality
B. Degree Centrality 
C. Closeness Centrality 
D. Eigenvector Centrality

Modul Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik 
No 1 dari 5 Soal Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik 
Ada beberapa tipe negosiasi konflik sosial yang dapat dilakukan untuk meredakan ketegangan antara para pihak yang bertikai. Negosiasi tipe apakah yang dapat digunakan untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak yang lain? 
A. Transactional Negotiation 
B. Adversarial Negotiation 
C. Relational Negotiation 
D. Distributive Negotiation 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik 
Tipe negosiasi yang digunakan dalam memitigasi konflik sosial untuk menemukan solusi win-win solution untuk para pihak yang bertikai? 
A. Relational Negotiation 
B. Transactional Negotiation 
C. Adversarial Negotiation 
D. Distributive Negotiation 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik  
Legitimasi negosiator adalah konsep yang penting dalam konteks mitigasi konflik sosial, terutama dalam hal pengakuan atau keabsahan kehadiran dan otoritas seorang individu atau kelompok untuk mewakili pihak pendamai dalam proses negosiasi. Agar negosiator dapat diterima dan dihormati oleh para pihak yang bertikai, negosiator yang berkualitas sangat diperlukan. Berikut di bawah ini indikator yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan negosiator menurut CCHN, kecuali 
A. Preferensi politik 
B. Koneksi negosiator dengan stakeholder berpengaruh 
C. Kompetensi negosiator terkait topik / konteks tertentu 
D. Kemampuan negosiator dalam beradaptasi 

No 4 dari 5 Soal Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik  
Tipe isu negosiasi apa yang merundingkan nilai, prinsip, dan norma yang bisa disepakati bersama, dan menemukan konsensius antara kedua belah pihak yang bertikai 
A. Negosiasi Teknis 
B. Negosiasi Transaksional
C. Negosiasi Profesional 
D. Negosiasi Politik 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.8 Analisis Negosiasi Konflik  
Tipe negosiasi apa yang tujuannya untuk membangun dan memelihara hubungan baik antara para pihak yang bertikai? Tipe ini memandang negosiasi sebagai kesempatan untuk memperkuat ikatan antara pihak-pihak yang terlibat, bukan sekedar mencapai kesepakatan damai dalam satu kesepakatan. 
A. Adversarial Negotiation 
B. Transactional Negotiation 
C. Distributive Negotiation 
D. Relational Negotiation 

Modul Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai 
No 1 dari 5 Soal Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai 
Penerimaan seseorang terhadap sebuah ideologi dan gerakan tidak selalu diawali dengan penerimaan secara rasional. Seringkali ketertarikan tersebut muncul diawali oleh apa? 
A. Data 
B. Visual
C. Narasi 
D. Finansial 

No 2 dari 5 Soal Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai
Dasar satu aspek penting dalam melakukan deteksi awal adalah mengidentifikasi posisi, kepentingan, dan nilai yang dipegang oleh kelompok-kelompok yang bertikai. Aspek ini sangat berguna sebagai langkah awal untuk melihat apakah terdapat kelompok yang memiliki posisi, kepentingan dan nilai yang saling mengancam satu sama lainnya. Lalu dalam konsep Puncak Gunung Es (Iceberg) yang dikembangkan oleh CCHN, motif dan nilai yang dianut oleh masing-masing pihak tersebut berada di bagian mana dari segitiga Puncak Gunung Es tersebut 
A. Dasar 
B. Tengah 
C. Permukaan 

No 3 dari 5 Soal Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai 
Apa yang mempengaruhi motif dan nilai yang dianut oleh masing-masing pihak yang bertikai, kecuali? 
A. Agama 
B. Ideologi 
C. Adat istiadat / budaya 
D. Kemanusiaan 

No 4 dari 5 Soal Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai 
Dalam konteks radikalisme, narasi yang dibangun selalu memiliki ciri khas sebagai berikut, kecuali: 
A. Narasi yang disusun berisikan tentang penolakan yang didasari dengan sentimen ideologi yang mendasari ideologi tersebut. Setahap kemudian, orang-orang tertentu akan percaya tentang keharusan perubahan sistem atau mencolok orang-orang yang berbeda dengan mereka 
B. Narasi yang dibangun cenderung mengajak untuk merasakan penderitaan orang lain yang berbeda ideologi dan identitas 
C. Narasi yang dibangun tentang pembedaan antara "kami" dengan "mereka". Identitas berbeda mulai ditampakkan, bersamaan dengan penolakan terhadap nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi dibalik narasi tersebut 
D. Narasi yang dibangun adalah tentang dunia ini sedang kacau, dan sistem yang berlaku di masyarakat sangat buruk dan jauh dari kata ideal. 

No 5 dari 5 Soal Materi 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai
Berdasarkan konsep tahapan konstruksi narasi kekerasan, tanda-tanda militansi adalah: 
A. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner), mengajak pada kekerasan, dan berujung pada tindakan teror 
B. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner), dan mengajak pada kekerasan 
C. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner) 
D. Mengandung narasi intoleransi, dan anti sistem 

Modul Materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik
No 1 dari 5 Soal materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik 
Apa yang dimaksud dengan konsep "Iskind of Agreement"? 
A. Sebuah proyek pembersihan pantai yang dilakukan oleh organisasi lingkungan 
B. Sebuah konsep untuk memahami bagaimana sebuah kelompok melihat kelompok lain 
C. Sebuah negara pulau yang berada di tengah-tengah samudra 
D. Sebuah konsep yang mengacu pada titik kesepakatan di tengah konflik 
Jawaban D. Sebuah konsep yang mengacu pada titik kesepakatan di tengah konflik 

No 2 dari 5 Soal materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik 
Apa yang dimaksud dengan "Surface" dalam konsep Iceberg? 
A. Bagian konflik yang tidak terlihat secara langsung 
B. Bagian kritik yang terlihat secara langsung 
C. Bagian konflik yang menjadi alasan utama mengapa para pihak bertikai 
D. Bagian konflik yang mempengaruhi struktur 
Jawaban B. Bagian kritik yang terlihat secara langsung 

No 3 dari 5 Soal materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik
Konsep Island Of Agreement (Ruang kesepakatan) yang dikembangkan oleh CCHN merupakan konsep yang memadukan Puncak Gunung Es dari masing-masing pihak yang bertikai. Konsep ini bertujuan mencari area-area dimana pihak-pihak yang bertikai dapat mencari persamaan, dan kesepakatan bersama untuk meredakan ketegangan. Area apa yang memiliki ruang persamaan paling benar dalam Island of Agreement? 
A. Motif dan nilai dari masing-masing pihak yang bertikai 
B. Negosiasi yang antara pihak-pihak yang bertikai 
C. Pemikiran dan taktis dari masing-masing pihak yang bertikai 
D. Pasti masing-masing pihak yang bertikai 

No 4 dari 5 Soal materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik 
Apa tujuan utama dari Island of Agreement dalam penyelesaian konflik? 
A. Membangun dinding untuk memisahkan pihak-pihak yang bertikai 
B. Membentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti konflik 
C. Mengerahkan sumber daya gugus tugas secara efisien dalam menyelesaikan konflik 
D. Membangun kepercayaan dan meredakan ketegangan di antara pihak-piahk yang bertikai 

No 5 dari 5 Soal materi 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik 
Bagaimana konsep Iceberg terkait dengan Island of Agreement? 
A. Tidak ada hubungan 
B. Konsep Iceberg membantu menggambarkan bahwa Island of Agreement hanyalah bagian kecil dari gambaran keseluruhan konflik 
C. Konsep Iceberg menjadi bentuk final dari Island of Agreement
 D. Konsep Iceberg adalah konsep yang sama dengan Island of Agreement 

Pusing dengan Tes SKD CPNS 2024? Belajar latihan soalnya yuk, ini rekomendasi buku latihannya, silahkan klik disini

Pusing dengan Tes Seleksi CPPPK 2024 Formasi Guru? Belajar latihan soalnya yuk, ini rekomendasi buku latihannya, silahkan klik disini

Bagian penting lain apabila sudah menyelesaikan latihan:
  1. Cara Buat Akun Pintar => klik disini
  2. Cara Ikut Pelatihan => klik disini
  3. Cara Unduh Sertifikat => klik disini
  4. Cara Review Pelatihan Agar dapat sertifikat => klik disini
Demikian informasi penting ini, semoga kita semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa serta diberikan kesehatan selalu aaamiin. Semoga website ini mampu memberikan manfaat untuk semua. 

Agar tidak ketinggalan informasi silahkan bisa bergabung ke 

  1. Klik Follow atau Ikut di : Website Iin Solihin
  2. Klik Gabung FB : Grup FB Ampuh Tutorials
  3. Klik Gabung Youtube : www.youtube.com/c/AmpuhTutorials
  4. Klik Follow Saluran Tanpa Batas Info Penting : Channel Iin Solihin Ampuh Tutorials
  5. Kalau ada yang ingin berdonasi silahkan klik : https://saweria.co/ampuhtutorials

Terima kasih tetap semangat selalu sahabat semua
Wassalamualaikum, Sehat dan Sukses Selalu Semuanya

#pintar #kemenag #pembahasan 

Post a Comment for "Kumpulan Pembahasan Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik"